Presiden Joko Widodo, Senin (8/5), mengutuk serangan di Myanmar terhadap para pejabat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang mengirimkan bantuan kemanusiaan. Jokowi yang juga menjabat sebagai Ketua ASEAN menyerukan diakhirinya kekerasan di negara yang dicabik-cabik oleh bentrokan itu.
Jokowi tidak memberikan rincian mengenai insiden itu, tetapi ia mengatakan bahwa serangan itu tidak menghalangi upaya-upaya Indonesia dan ASEAN untuk mendorong perdamaian di Myanmar.
“Berhenti menggunakan kekuatan, berhenti menggunakan kekerasan karena warga akan menjadi korban, tidak ada yang akan muncul sebagai pemenang dalam hal ini,” katanya seraya menambahkan bahwa Indonesia mendorong semua pemangku kepentingan untuk mengadakan dialog dan mencari solusi.
Belum jelas benar siapa yang bertanggung jawab di balik serangan itu.
Pemerintah Persatuan Nasional, pemerintah bayangan di Myanmar, yang bersekutu dengan milisi-milisi antijunta, Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), mengatakan tidak mengetahui ada serangan.
PDF tidak segera menanggap permintaan komentar.
Seorang juru bicara junta Myanmar juga tidak menanggapi permintaan komentar. [uh/lt]
Sumber: www.voaindonesia.com